Latar belakang sejarah Perpustakaan Iskandariah

Patung kepala dari zaman Helenistik yang menggambarkan Ptolemaios I Soter, kini disimpan di Louvre, Paris
Salinan patung Aleksander yang Agung buatan Romawi, kini disimpan di Ny Carlsberg Glyptotek, Kopenhagen

Perpustakaan Iskandariah bukanlah perpustakaan pertama di dunia.[3][10] Perpustakaan-perpustakaan lain sudah ada di Yunani dan kawasan Timur Dekat sejak lama.[3][11] Arsip tulisan pertama yang tercatat dalam sejarah terletak di Kota Uruk di peradaban Sumeria kuno sekitar tahun 3400 SM, ketika manusia baru saja mengembangkan tulisan.[12] Pengumpulan naskah-naskah oleh para ahli dimulai sekitar tahun 2500 SM.[12] Kerajaan dan keMaharajaan kuno di kawasan Timur Dekat juga memiliki tradisi pengumpulan buku.[13][3] Bangsa Het dan Asiria memiliki arsip raksasa yang berisikan catatan-catatan dalam berbagai bahasa.[13] Perpustakaan paling terkenal di kawasan Timur Dekat pada zaman kuno adalah Perpustakaan Asyurbanipal di Niniwe yang didirikan pada abad ke-7 SM oleh Raja Asiria Asyurbanipal (berkuasa 668 hingga sekitar tahun 627 SM).[12][3] Di Babilonia, sebuah perpustakaan besar juga pernah ada pada masa Nebukadnezar II (berkuasa sekitar tahun 605 hingga 562 SM).[13] Di Yunani, penguasa Athena Peisistratos konon pernah membuka perpustakaan umum besar pertama pada abad ke-6 SM.[14] Tradisi pengumpulan buku di Yunani dan Timur Dekat inilah yang melahirkan gagasan pendirian Perpustakaan Iskandariah.[15][3]

Raja-raja Makedonia yang menggantikan Aleksander yang Agung sebagai penguasa Timur Dekat ingin mendorong penyebaran budaya Helenistik dan pembelajaran di wilayah dunia yang saat itu telah mereka ketahui.[16] Sejarawan Roy MacLeod menyebutnya "program imperialisme budaya".[4] Maka dari itu, para penguasa ini memiliki kepentingan dalam upaya untuk mengumpulkan dan menyusun keterangan dari Yunani maupun dari kerajaan-kerajaan kuno di Timur Dekat.[16] Keberadaan perpustakaan meningkatkan martabat suatu kota, menarik para cendekiawan, dan membantu penguasa dalam memerintah negara.[4][17] Oleh sebab itu, setiap kota Helenistik besar memiliki sebuah perpustakaan kerajaan.[4][18] Namun, Perpustakaan Iskandariah merupakan suatu hal yang baru;[4][19] tidak seperti perpustakaan-perpustakaan sebelumnya, para penguasa dari Kerajaan Ptolemaik ingin mendirikan tempat penyimpanan semua pengetahuan.[4][5]

Rujukan

WikiPedia: Perpustakaan Iskandariah https://books.google.be/books?id=LTwVAAAAQAAJ&prin... https://books.google.be/books?id=RVqIDwAAQBAJ&prin... https://www.open.edu/openlearn/ocw/pluginfile.php/... https://books.google.com/books?id=TT8BAwAAQBAJ&pri... https://books.google.com/?id=RVvdDgAAQBAJ&pg=PT57&... https://books.google.com/?id=T6t44B0-a98C&pg=PA59&... https://books.google.com/?id=ECBkVPQkNSsC&printsec... https://books.google.com/books?id=Gz2wCQAAQBAJ&pg=... https://books.google.com/?id=6GESDAAAQBAJ&pg=PA5&d... https://books.google.com/?id=7EloAAAAMAAJ&q=